Pernyataan tersebut disampaikan Araghchi dalam konferensi pers di Moskow dengan mitranya dari Rusia, Sergey Lavrov pada Jumat, 18 April 2025 waktu setempat.
"Meskipun kami memiliki keraguan serius tentang niat dan motivasi pihak Amerika, bagaimanapun juga, kami akan berpartisipasi dalam negosiasi besok," kata Araghchi, seperti dikutip dari
Al-Jazeera.Araghchi akan berangkat ke Roma untuk putaran baru perundingan yang dimediasi Oman dengan utusan Timur Tengah AS Steve Witkoff pada Sabtu, 19 April 2025.
“Kami sepenuhnya siap untuk mengupayakan resolusi damai bagi program nuklir damai Iran,” kata Araghchi.
Menanggapi Araghchi, Lavrov mengatakan Rusia siap untuk memainkan peran apa pun yang akan berguna dari sudut pandang Iran dan yang akan dapat diterima oleh AS.
Rusia telah memperdalam hubungan militernya dengan Iran sejak melancarkan serangan terhadap Ukraina pada Februari 2022, dan telah memainkan peran dalam negosiasi nuklir Iran di masa lalu sebagai anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memiliki hak veto.
Negara-negara Barat, termasuk AS, telah lama menuduh Iran berupaya memperoleh senjata nuklir – sebuah tuduhan yang terus dibantah oleh Teheran, dengan bersikeras bahwa programnya ditujukan untuk tujuan sipil yang damai.
BERITA TERKAIT: