Pernyataa tersebut ia disampaikan dalam konferensi pers di Kyiv, seperti dikutip dari
Associated Press pada Kamis, 10 April 2025.
Zelensky menuduh Rusia merekrut warga Tiongkok melalui media sosial, dan menyebut bahwa pemerintah Beijing mengetahui aktivitas tersebut.
"Ini adalah kesalahan kedua Rusia. Yang pertama adalah Korea Utara. Mereka menyeret negara lain ke dalam perang. Saya yakin mereka sekarang menyeret China ke dalam perang ini,” ujar Zelensky.
Ia menambahkan, pihak Ukraina tengah menyelidiki lebih lanjut apakah para rekrutan itu bertindak atas arahan resmi dari Beijing.
Dalam pernyataannya, Zelensky juga mengindikasikan kemungkinan pertukaran tawanan yang melibatkan dua warga Tiongkok dengan tentara Ukraina yang saat ini ditahan oleh Rusia.
Menanggapi klaim tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa Beijing sedang memverifikasi informasi tersebut langsung dengan pihak Ukraina.
Ia menegaskan bahwa Tiongkok secara konsisten menyerukan agar warganya menjauhi zona konflik bersenjata.
"Pemerintah kami selalu meminta warga negara Tiongkok untuk menghindari wilayah konflik bersenjata dan terutama untuk menghindari berpartisipasi dalam operasi militer pihak mana pun," ujar juru bicara tersebut.
BERITA TERKAIT: