Menurut Kantor Berita Resmi
KCNA, kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan ucapan selamat kepada para personel angkatan bersenjata serta mengukuhkan tekad untuk terus memperkuat kekuatan militer negara.
Dalam pertemuan dengan para perwira tinggi, Kim menegaskan pentingnya mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks.
“DPRK tidak menginginkan ketegangan yang tidak perlu dalam situasi regional, tetapi akan mengambil tindakan balasan yang berkelanjutan untuk memastikan keseimbangan militer regional,”* ujarnya, mengacu pada meningkatnya kehadiran militer AS di Semenanjung Korea.
Kim juga menyampaikan apresiasinya terhadap KPA, yang selama lebih dari tujuh dekade telah menjadi garda terdepan dalam menjaga kehormatan negara.
“Tentara kita telah memenangkan kemenangan gemilang demi kemenangan gemilang bagi negara dan revolusi, dengan semangat patriotik yang tiada tara dan pengabdian penuh dedikasi,” kata Kim.
Dalam pidatonya, ia juga menyoroti meningkatnya ketegangan di berbagai belahan dunia, termasuk konflik di Timur Tengah dan Ukraina.
Menurut Kim, Amerika Serikat merupakan pihak yang melanggengkan konflik militer di dunia, sehingga upaya mereka dalam mempertahankan diri sudah benar.
"Bayang-bayang gelap AS, yang muncul tanpa henti di balik perselisihan dan tragedi pertumpahan darah di dunia saat ini, membuktikan bahwa kebijakan kita untuk membangun kemampuan pertahanan tanpa batas adalah yang paling tepat," paparnya.
Sebagai langkah konkret, Kim menekankan perlunya meningkatkan kesiapan tempur KPA, termasuk memperkuat latihan militer serta mempercepat pengembangan senjata strategis, terutama kekuatan nuklir Korea Utara.
Ia menegaskan bahwa tentara harus memiliki pemahaman yang benar tentang musuh dan kemauan gigih untuk melawan mereka.
Kunjungan ini ditutup dengan sesi foto bersama para perwira tinggi KPA, sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan dedikasi mereka dalam mempertahankan negara.
Suasana penuh semangat memenuhi kementerian, dengan para prajurit meneriakkan seruan dukungan bagi pemimpin mereka.
Kunjungan ini menegaskan kembali komitmen Korea Utara dalam memperkuat militernya di tengah tekanan internasional, serta memperkuat posisi Kim sebagai pemimpin yang terus membimbing negaranya melalui tantangan zaman.
BERITA TERKAIT: