Mengutip laporan yang diterima redaksi Rabu, 17 Desember 2025, Ketua Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara periode 1942–2011 itu disebut bekerja tanpa henti dengan menjadikan kepentingan masyarakat sebagai pusat dari setiap kebijakan dan langkah kepemimpinannya.
Salah satu pertanyaan yang paling sering ia ajukan kepada para pejabat adalah, “Do the people like it?” Menurut media setempat, pertanyaan tersebut telah menjadi kebiasaan Kim Jong Il, baik saat menjalankan tugas resmi maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap kali meninjau perumahan baru atau fasilitas rekreasi, ia selalu menanyakan hal yang sama. Kim Jong Il merasa senang dan lega ketika menerima jawaban positif, karena baginya aspirasi dan kepuasan rakyat merupakan tolok ukur utama keberhasilan pembangunan.
Pandangan tersebut mencerminkan filosofi kepemimpinannya yang menempatkan kebutuhan dan tuntutan rakyat sebagai standar seluruh pemikiran dan praktik. Ia disebut tidak segan mengerahkan sumber daya besar demi menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dedikasinya terhadap kesejahteraan rakyat juga tampak dalam kunjungan luar negeri. Saat berada di Rusia, Kim Jong Il meninjau berbagai fasilitas industri, budaya, dan komersial. Namun, perhatiannya tetap tertuju pada bagaimana pengalaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat di negaranya.
Kesan mendalam ditinggalkannya bagi pihak Rusia. Perwakilan Presiden Federasi Rusia untuk Distrik Federal Timur Jauh kala itu menyebut Kim Jong Il sebagai pemimpin yang “mencurahkan seluruh pemikiran dan semangatnya untuk kesejahteraan rakyatnya”.
Sepanjang hidupnya, Kim Jong Il terus melakukan bimbingan lapangan. Ia pernah mengatakan bahwa ketika berada di dalam kereta, ia merasa seperti berada di rumah, sementara ketika berada di rumah, ia merasa seperti tinggal di hotel.
Pernyataan tersebut menggambarkan betapa besar waktu hidupnya dihabiskan dalam perjalanan demi bertemu langsung dengan rakyat.
Dedikasi itu berlanjut hingga akhir hayatnya. Meski tim medis menyarankan agar ia menghentikan perjalanan karena kondisi kesehatan yang menurun dan kelelahan yang menumpuk, Kim Jong Il tetap melanjutkan bimbingan lapangan.
Ia akhirnya wafat di dalam kereta, dalam perjalanan yang disebut sebagai pengabdian terakhirnya bagi rakyat.
BERITA TERKAIT: