Dalam sebuah pernyataan, Trump mengaku tidak akan mendeportasi Harry, sebab pangeran Inggris itu memiliki terlalu banyak masalah dengan istrinya.
"Saya tidak ingin melakukan itu. Saya akan meninggalkannya sendiri. Dia sudah punya cukup banyak masalah dengan istrinya. Dia mengerikan," ujar Trump, seperti dikutip dari
New York Post pada Minggu, 9 Februari 2025.
Komentar Trump menunjukkan bahwa Trump melihat kehidupan pribadi Harry sebagai alasan untuk tidak ikut campur dalam status imigrasinya.
Bahkan, Trump mengaku merasa kasihan terhadap Harry dan menyebut bahwa Duke of Sussex "dipukuli" oleh istrinya Meghan.
Trump sebelumnya pernah mengkritik Harry dan Markle terkait hubungan mereka dengan keluarga kerajaan.
Dalam sebuah wawancara dengan
Daily Express tahun lalu, Trump menuduh Harry telah mengkhianati ratu, dan menyatakan bahwa hal itu tidak bisa dimaafkan.
"Dia mengkhianati ratu. Itu tidak bisa dimaafkan. Jika saya terpilih kembali, dia akan sendirian," ujar Trump saat itu.
Trump juga pernah menyatakan ketidaksukaannya terhadap penggunaan dana AS untuk keamanan Harry dan Markle.
"Saya tidak menyukai gagasan bahwa mereka mendapatkan keamanan AS ketika mereka datang ke sini," ujarnya kepada pembawa acara radio Hugh Hewitt pada tahun 2023.
Sementara itu, Trump justru memberikan pujian kepada Pangeran William.
"Dia adalah pemuda yang hebat," kata Trump.
Pangeran Harry menghadapi masalah terkait visanya di AS setelah ia mengakui penggunaan narkoba dalam memoarnya berjudul Spare.
The Heritage Foundation, lembaga pemikir konservatif, telah menekan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) untuk mengungkapkan informasi tentang status imigrasinya.
Lembaga tersebut menuduh DHS mungkin telah memberikan secara tidak benar visa kepada Harry. Pada tahun 2023, permintaan untuk mengungkapkan dokumen imigrasi Harry ditolak, tetapi seorang hakim masih mempertimbangkan kasus ini.
Meskipun ada tekanan dari kelompok konservatif, pernyataan Trump terbaru ini menegaskan bahwa ia tidak berniat mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Pangeran Harry setelah kembali ke Gedung Putih.
BERITA TERKAIT: