Besar harapannya acara tersebut mampu memperkuat kemitraan ekonomi serta semakin membuka peluang kerja sama yang saling menguntungkan bagi para pelaku bisnis Indonesia dan mitra dari Amerika Latin-Karibia.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Amerop) Kementerian Luar Negeri RI, Umar Hadi menyebut INA-LAC tahun lalu berhasil mencapai kesepakatan bisnis hingga 18,75 juta dolar AS (Rp291 miliar) dan potensi transaksi hingga 380 juta dolar AS (Rp5,9 triliun).
Dengan 48 perusahaan Amerika Latin dan Karibia yang mengonfirmasi kehadirannya di INA-LAC, Umar berharap tahun ini transaksinya bisa meningkat hingga 20 juta dolar AS (Rp310 miliar).
"Tahun ini, harapkan deal 20 juta dolar AS. Lebih dari itu, targetnya adalah antusiasme perusahaan Amerika dan Indonesia di INA-LAC. Tercermin dari jumlah kehadiran," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (27/8).
Dijelaskan Umar, terdapat sejumlah program yang akan dilaksanakan selama INA-LAC 2024 yakni Business Matching, Business Pitching, Pameran Produk, INA-LAC Business Network, Society Network, CEO Talks, festival budaya hingga kuliner.
Menurut Umar, forum ini penting guna memberikan kesempatan bagi pengusaha Indonesia memperluas pasarnya ke Amerika Latin dan Karibia.
"Penting CEO saling mengenal dan tukar pikiran mengenai prospek yang bisa dirambah. Banyak ide-ide baru, seperti renewable energy, IT, siber dan lainnya," papar Umar merujuk pada salah satu program di INA-LAC 2024 yakni CEO Talk.
BERITA TERKAIT: