Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Spesial di INA-LAC 2024, Ada Festival Budaya dan Kuliner

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 27 Agustus 2024, 21:53 WIB
Spesial di INA-LAC 2024, Ada Festival Budaya dan Kuliner
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Amerop) Kemlu RI, Umar Hadi di acara konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 27 Agustus 2024/Kemlu RI
rmol news logo Bukan cuma menghadirkan forum bisnis, Indonesia - Latin America and the Caribbean (INA-LAC) 2024 juga akan menyisipkan program diplomasi publik di dalamnya.
HUT 79 RI

Kabar itu diungkap oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Amerop) Kementerian Luar Negeri RI, Umar Hadi dalam acara konferensi pers di Jakarta pada Selasa (27/8).

Dikatakan Umar, INA-LAC 2024 untuk pertama kalinya akan digelar di Lima, Peru pada 11 hingga 13 September. Tetapi yang spesial dari gelaran forum bisnis tahun ini adalah karena memasukkan program festival budaya dan kuliner.

"Kita barengi dengan promosi budaya, sosial. Jadi ada nanti khusus festival budaya Indonesia. Tarian2 Indonesia dari Indonesia dan Peru. Festival kuliner, kita perkenalkan masakan Indonesia," ungkap Umar.

Dipaparkan Umar terdapat sejumlah program yang akan dilaksanakan selama INA-LAC 2024 yakni Business Matching, Business Pitching, Pameran Produk, INA-LAC Business Network, Society Network, CEO Talks, festival budaya hingga kuliner.

Umar menjelaskan bahwa telah ada 48 perusahaan dari Amerika Latin dan Karibia yang mengonfirmasi kehadirannya dalam forum bisnis INA-LAC di Peru.

"Perusahaan dari latin Amerika yang terkonfirmasi 48 perusahaan. Di Amerika Latin meski bertetangga ada halangan tidak bisa berkunjung karena alasan politik," ungkapnya.

Tahun lalu INA-LAC berhasil mencapai kesepakatan bisnis hingga 18,75 juta dolar AS (Rp291 miliar) dan potensi transaksi hingga 380 juta dolar AS (Rp5,9 triliun).

Dengan 48 perusahaan Amerika Latin dan Karibia yang mengonfirmasi kehadirannya di INA-LAC, Umar berharap tahun ini transaksinya bisa meningkat hingga 20 juta dolar AS  (Rp310 miliar).

"Tahun ini, harapkan deal 20 juta dolar AS. Lebih dari itu, targetnya adalah antusiasme perusahaan Amerika dan Indonesia di INA-LAC. Tercermin dari jumlah kehadiran," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA