Mengutip
Reuters pada Minggu (11/8), Talash merupakan seorang pengungsi asal Afghanistan yang saat ini tinggal di Spanyol.
Dia dikeluarkan dari perlombaan setelah membentangkan jubah biru yang bertuliskan “Bebaskan Perempuan Afghanistan” selama babak pra-kualifikasi pada hari Jumat (9/8).
Slogan dan pernyataan politik dilarang di lapangan permainan dan di podium Olimpiade dan panitia kemudian mengatakan bahwa atlet berusia 21 tahun itu telah didiskualifikasi.
"Talash didiskualifikasi karena menampilkan slogan politik pada pakaiannya," kata Federasi Tari dan Olahraga Dunia dalam sebuah pernyataan.
Olimpiade Paris adalah Olimpiade ketiga yang diikuti oleh tim pengungsi, dengan 37 atlet yang bertanding dalam 12 cabang olahraga berbeda termasuk atletik, bulu tangkis, dan tinju.
Afghanistan diwakili oleh kontingen yang terdiri dari tiga wanita dan tiga pria, sebuah langkah yang diambil Komite Olimpiade Internasional (IOC) secara simbolis memberikan pesan pada Taliban.
Sejak mengambilalih Afghanistan, Taliban dilaporkan telah membatasi akses wanita dan anak perempuan ke olahraga dan pusat kebugaran karena dinilai tidak sesuai dengan tuntutan humum Islam.
Baik kepala komite Olimpiade nasional (NOC) Afghanistan yang diakui oleh IOC maupun sekretaris jenderalnya saat ini berada di pengasingan.
BERITA TERKAIT: