Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengatakan, kenaikan hanya terjadi pada BBM Nonsubsidi yakni Pertamax dan lain sebagainya.
"Pertalite yang JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan) belum disesuaikan, seperti Solar. Kalau Pertamax Cs mungkin," ujarnya dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (29/6).
Untuk kenaikan Pertamax, Agus menjelaskan, harganya akan disesuaikan oleh badan usaha dalam kisaran harga formulasinya.
Sejauh ini, Agus mengungkap Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesia Crude Oil Price (ICP) cenderung stagnan.
Meskipun begitu, Agus tetap mengakui, bahwa ada beban berat yang berasal dari nilai tukar Dolar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah.
"Kalau harga minyak ICP masih stagnan, namun yang berat kursnya," ungkapnya.
Nilai tukar Dolar AS berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) sampai 27 Juni 2024 berada di level Rp16.324. Sementara ICP sampai 27 Juni 2024 berada di level 79,12 dolar AS/bbl.
BERITA TERKAIT: