Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Keluhan Netanyahu Bikin AS Jengkel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Jumat, 21 Juni 2024, 11:50 WIB
Keluhan Netanyahu Bikin AS Jengkel
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu/Net
rmol news logo Komentar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tentang penghentian pasokan senjata, membuat Amerika Serikat jengkel.

Netanyahu dalam pesan video menyebut AS dalam beberapa bulan terakhir telah dengan sengaja menahan pengiriman senjata dan amunisi dari negaranya ke Israel.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menilai video Netanyahu sangat menjengkelkan. Pasalnya AS merupakan sekutu terkuat dan setia yang telah memberikan banyak dukungan militer untuk membantu Israel mempertahankan diri dari Hamas.

“Komentar tersebut sangat mengecewakan dan tentunya menjengkelkan kami, mengingat besarnya dukungan yang kami miliki dan akan terus kami berikan,” ujarnya, seperti dimuat CBS News pada Jumat (21/6).

“Tidak ada negara lain yang berbuat lebih banyak untuk membantu Israel mempertahankan diri terhadap ancaman Hamas dan, sejujurnya, ancaman lain yang mereka hadapi di kawasan,” kata Kirby lagi.

Sehari sebelumnya, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan pihaknya tidak mengetahui apa yang dimaksud Netanyahu dalam videonya.

Jean-Pierre menegaskan, tidak ada pasokan senjata yang ditahan. Adapun pengiriman bom seberat 2.000 pon masih belum mendapat izin kirim karena sedang ditinjau ulang tentang penggunaanya di wilayah padat penduduk.

"Kecuali satu senjata yang masih dalam proses peninjauan, tidak ada yang ditahan, tidak ada," ujarnya.

Biden dan Netanyahu sebelumnya berselisih tentang operasi besar-besaran Israel di kota Rafah. Pemimpin AS itu bahkan mengancam akan menghentikan pengiriman senjata jika Tel Aviv menyerang wilayah yang dihuni hampir 1 juta pengungsi Gaza.

Sementara Netanyahu bersikeras melancarkan serangan karena Israel yakin akan mencapai kemenangan total dengan menghancurkan benteng terakhir Hamas di kota Rafah.

Baru-baru ini,  juru bicara pasukan IDF Laksamana Muda Daniel Hagari menilai tujuan utama yang digariskan PM Israel dalam perang Gaza sangat mustahil tercapai. Sebab, Hamas adalah bagian dari partai Palestina dan ideologi perlawanan yang sangat dekat dengan masyarakat Gaza. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA