Mengutip
AFP pada Minggu (16/6), pemimpin partai Kongres Nasional Afrika (ANC) itu memperoleh 283 suara, mengalahkan pesaingnya Julius Malema dari partai Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF) yang memperoleh 44 suara dalam sidang parlemen, Jumat malam (14/6).
Ramaphosa terpilih kembali setelah partainya mencapai kesepakatan koalisi dramatis dengan mantan musuh politiknya hanya beberapa jam sebelum pemungutan suara dari kubu Democratic Alliance.
Pria berusia 71 tahun itu kekuatan politiknya melemah setelah ANC kehilangan mayoritas kursi di parlemen setelah pemilu 29 Mei lalu.
ANC hanya memperoleh 40 persen, sehingga partai warisan Nelson Mandela itu harus merundingkan perjanjian pembagian kekuasaan dengan partai-partai saingannya untuk pertama kalinya dalam 30 tahun.
Ramaphosa berterima kasih kepada anggota parlemen yang memilihnya dan berjanji untuk bekerja dan melayani seluruh warga Afrika Selatan.
Dia mengatakan dalam pidatonya bahwa ini adalah momen yang luar biasa untuk melihat partai-partai politik yang bersaing dalam pemilu yang sulit dan memecah-belah sepakat untuk bekerja sama dalam pemerintahan persatuan nasional.
"Saya ingin menyatakan dengan jelas, ini bukan koalisi besar yang terdiri dari dua atau tiga partai," kata Ramaphosa, sambil menambahkan bahwa lebih banyak partai dipersilakan untuk secara sukarela bergabung dengan pemerintahan persatuan nasional.
Pesaingnya, Malema mengucapkan selamat kepada Ramaphosa atas keberhasilannya terpilihnya kembali. Kendati demikian, dia mengaku tidak senang dengan beberapa partai di pemerintahan persatuan nasional, khususnya Aliansi Demokratik.
Namun Malema berjanji untuk memastikan parlemen berfungsi karena akan ada oposisi vokal yang akan mengawasi eksekutif.
BERITA TERKAIT: