Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Baru ke Korea Selatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 02 Juni 2024, 11:18 WIB
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Baru ke Korea Selatan
Tentara mengawasi balon sampah yang jatuh di Muju Korea Selatan pada Rabu, 29 Mei 2024/Net
rmol news logo Ratusan balon berisi sampah kembali terbang dari perbatasan Korea Utara menuju Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa sejak Sabtu (1/6) jam 8 malam waktu setempat hingga 10 pagi hari Minggu (2/6), ada sekitar 600 balon berisi puntung rokok, kain, sisa kertas dan plastik ditemukan di seluruh ibu kota.

"Militer memantau titik awal dan melakukan pengintaian udara untuk melacak dan mengumpulkan balon-balon sampah tersebut," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Reuters.

Peringatan darurat dikeluarkan di provinsi Gyeongsang Utara dan Gangwon serta beberapa bagian Seoul. Pemerintah mendesak masyarakat untuk tidak melakukan kontak dengan balon tersebut.

Komite tetap Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan akan bertemu pada Minggu sore untuk membahas apakah akan melanjutkan peledakan pengeras suara di Korea Utara sebagai tanggapan terhadap balon sampah.

Korea Utara pada Rabu (29/5) mengirimkan ratusan balon berisi sampah dan kotoran melintasi perbatasan.

Di hari yang sama, Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, membenarkan bahwa Korea Utara mengirimkan balon-balon berisi sampah tersebut untuk mengatasi ancaman terhadap negaranya atas selebaran propaganda oleh aktivis Korea Selatan.

Kim Yo Jong mengisyaratkan bahwa balon bisa menjadi respons standar Korea Utara terhadap penyebaran selebaran propaganda.

"Korea Utara akan merespons dengan menyebarkan sampah puluhan kali lebih banyak daripada yang disebar ke kita," ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.

Militer Korea Selatan mengatakan mereka tidak berencana menembak jatuh balon-balon tersebut, dengan alasan kekhawatiran akan menyebabkan kerusakan atau kemungkinan mengandung zat berbahaya.

Menembak balon di dekat perbatasan juga berisiko memicu pembalasan dari Korea Utara pada saat ketegangan sedang tinggi.

Seoul menanggapi dengan marah, menyebut langkah tersebut sebagai tindakan yang berbahaya.

"Balon-balon tersebut melanggar perjanjian gencatan senjata," kata Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik mengatakan dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Austin Lloyd di sela-sela dialog keamanan Shangri-La di Singapura pada hari Minggu (2/6). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA