Menurut Putin, menggelar pemilu di tengah perang merupakan keputusan yang tepat. Karena jika tidak dilakukan, maka Zelensky tidak bisa disebut pemimpin tertinggi.
Putin mengatakan satu-satunya otoritas yang sah di Ukraina saat ini adalah parlemen, dan ketua parlemen harus diberikan kekuasaan.
"Ada Pasal 111 Konstitusi Ukraina, yang mengatakan bahwa dalam hal ini (dengan berakhirnya masa jabatan presiden dan ketidakmungkinan mengadakan pemilihan), kekuasaan kekuasaan tertinggi, pada kenyataannya, kekuasaan presiden, dialihkan kepada Ketua Parlemen,” jelas Putin, seperti dimuat
Reuters pada Rabu (29/5).
Masa jabatan presiden Volodymyr Zelenskyy berakhir pada 20 Mei. Pemilihan presiden di Ukraina awalnya dijadwalkan berlangsung pada 31 Maret lalu, dan pelantikan presiden yang baru terpilih akan dilakukan pada bulan Mei ini. Namun, pemungutan suara dibatalkan karena darurat militer dan mobilisasi umum.
Pekan lalu, Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Moskow menganggap legitimasi Zelensky sudah berakhir.
Ia menekankan bahwa dalam konteks melanjutkan perundingan dengan Ukraina, penting untuk memastikan siapa perwakilan yang tepat dan sah untuk menandatangani dokumen hukum.
BERITA TERKAIT: