Kendati demikian, tindakan Rusia menjadikan Zelensky buron tampaknya tidak ditanggapi dengan serius oleh pihak Ukraina.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengaku tidak ambil pusing dengan keputusan kontroversial Rusia.
Menurut Hamianin, memasukkan nama Presiden Ukraina ke dalam daftar buron mencerminkan keputusasaan Rusia yang sudah lebih dari 800 hari bertempur namun masih belum bisa menang.
"Tidak ada hasil yang mereka peroleh dengan memasukkan nama Presiden Ukraina atau siapapun itu. Tidak ada yang peduli tentang itu," tegasnya di acara Hari Kebebasan Pers Sedunia dan Peringatan 38 tahun bencana PLTN Chernobyl di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Senin (6/5).
Hamianin kemudian menyoroti Presiden Rusia, Vladimir Putin yang juga dicap sebagai buronan setelah mendapat surat penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tahun lalu.
"Presiden yang disebut sebagai Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin telah dimasukkan ke dalam daftar ICC sebagai orang yang dicari karena kejahatan terhadap kemanusiaan," kata dia.
Menurut Hamianin, yang paling penting saat ini adalah memikirkan nasib warga Ukraina yang kini telah mendekam di penjara Rusia sambil disiksa, dipukuli, dan diancam.
"Kondisi mereka sangat-sangat sulit. Jadi bukan hanya tentara bukan hanya tawanan perang, tetapi ada juga jurnalis dan aktivis dari komunitas Tatar Krimea yang ditahan Rusia," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: