Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiba di Bangkok, Menlu RI Siap Suarakan Percepatan Transformasi Digital di UN-ESCAP

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 22 April 2024, 21:50 WIB
Tiba di Bangkok, Menlu RI Siap Suarakan Percepatan Transformasi Digital di UN-ESCAP
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat konferensi pers di Bangkok, Thailand pada Senin (22/4) sebelum menghadiri Sidang Komisi ke 80 UN-Economic and Social Commission for Asia Pacific atau biasa disebut UN-ESCAP/Repro
rmol news logo Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi telah tiba di Bangkok, Thailand pada Senin (22/4) dan siap menghadiri Sidang Komisi ke 80 UN-Economic and Social Commission for Asia Pacific atau biasa disebut UN-ESCAP.

Dalam konferensi pers jelang pertemuan, Retno menjelaskan bahwa sidang UN-ESCAP menjadi momentum kerja sama negara-negara di Kawasan Asia Pasifik untuk mendorong pemanfaatan inovasi digital guna akselerasi implementasi Agenda for Sustainable Development (SDG) 2030.

Dikatakan Menlu, Indonesia akan menggunakan forum UN-ESCAP untuk menyuarakan percepatan transformasi digital untuk menepis paradoks keterlambatan Kawasan Asia Pasifik dalam mencapai SDG yang diprediksi PBB baru tercapai tahun 2062 mendatang.

"Indonesia mengedepankan pentingnya inovasi digital untuk mengatasi paradoks ini, yang akan diwujudkan melalui pengembangan digital dalam aspek pemerintahan, ekonomi dan masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Menlu menyampaikan tiga langkah yang bisa dibangun dengan UN-ESCAP guna mendorong inovasi digital secara inklusif di kawasan dalam mencapai target-target SDG.

Pertama, menurut Retno, landskap digital di kawasan masih terpecah-pecah sehingga menciptakan halangan dalam mencapai inovasi digital regional. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan roadmap digital terintegrasi untuk mengharmonisasikan tujuan ini.

"Asia Pasifik perlu mengembangkan roadmap pengembangan digital, untuk fasilitasi pertukaran teknologi & kebijakan, menjaring potensi negara-negara, serta mengharmonisasikan inisiatif yang ada di Kawasan saat ini seperti di ASEAN dan APEC," paparnya.

Kedua, mempromosikan inklusivitas digital untuk jembatani digital divide. Dalam hal ini Menlu menyoroti adanya ketimpangan gender dalam penggunaan internet di kawasan.

Berdasarkan data yang dirujuk Menlu, pengguna internet perempuan jumlahnya lebih sedikit dari pengguna internet laki-laki. Gap-nya mencapai 264 juta jiwa, atau sekitar 6 persen.

"Untuk itu, kita perlu melakukan berbagai inovasi digital yang inklusif, termasuk dengan berinvestasi di berbagai fin-tech dan start-up yang dipimpin oleh perempuan, mendorong peningkatan infrastruktur digital, dan memperluas akses untuk pelatihan digital literacy," tambahnya.

Poin terakhir ialah memastikan penggunaan transformative technologies untuk menjaga perdamaian dan kesejahteraan.

"Saya tekankan pentingnya regional governance untuk cegah penggunaan yang salah, dan memastikan kontribusi teknologi untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan yang dapat, pada akhirnya, meningkatkan taraf hidup masyarakat," kata Menlu.

Setelah menghadiri pertemuan di Bangkok, Retno dilaporkan akan melanjutkan perjalanan ke Hanoi, Vietnam untuk menghadiri ASEAN Future Forum dan mempimpin bersama Joint Commission on Bilateral Cooperation (JCBC) antara Indonesia dan Viet Nam.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA