Pertemuan tersebut bertujuan untuk merundingkan pembebasan tawanan yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.
Mengutip laporan surat kabar Israel
Yedioth Ahronoth pada Minggu, 9 Maret 2025, AS tidak memberi tahu Israel tentang perundingan ini karena sebelumnya Tel Aviv dituding telah menggagalkan putaran negosiasi yang dijadwalkan pada minggu lalu.
Pemerintah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, disebut menentang keras adanya perundingan langsung antara AS dan Hamas.
Israel khawatir bahwa pembicaraan ini dapat menghasilkan kesepakatan yang mengatur masa depan Gaza tanpa keterlibatan Israel sebagai perantara utama bagi AS.
"Israel menentang keberadaan saluran komunikasi terpisah dengan Hamas dan berupaya melemahkan jangkauan pemerintah dengan membocorkan berita mengenai perundingan tersebut kepada media," ungkap laporan tersebut.
Sumber-sumber yang mengetahui pembicaraan ini mengungkapkan bahwa delegasi AS telah berada di Doha pekan lalu untuk bertemu dengan seorang pejabat senior Hamas.
Pertemuan ini dianggap sebagai kontak langsung pertama dari jenisnya. Tetapi, setelah mengetahui hal tersebut, pemerintah Israel segera menghubungi pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dan menyatakan keberatan keras. Akibatnya, pertemuan tersebut dibatalkan karena tekanan dari Israel.
Seorang juru bicara Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Israel telah diberi tahu mengenai perundingan tersebut.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel dalam pernyataan singkat menyebut bahwa mereka telah menyampaikan sikapnya kepada AS mengenai negosiasi langsung dengan Hamas.
Pada Jumat, 7 Maret 2025, Presiden AS Donald Trump juga menegaskan bahwa diskusi sedang berlangsung dengan Hamas, meskipun Israel masih enggan melaksanakan fase kedua dari kesepakatan pertukaran tahanan serta perjanjian gencatan senjata di Gaza.
"Kami membantu Israel dalam diskusi tersebut karena ini menyangkut sandera Israel. Kami tidak melakukan apa pun terkait Hamas. Kami tidak memberikan uang tunai," ungkapnya.
Perselisihan ini semakin menegaskan adanya perbedaan pandangan antara AS dan Israel mengenai cara menangani konflik di Gaza serta negosiasi dengan Hamas.
BERITA TERKAIT: