Menurut pernyataan yang diterima redaksi pada Selasa (19/3), puncak acara dalam kegiatan tersebut adalah "Taiwan Main Stage and Taiwan Cultural Night".
Mengusung tema "Fostering Women and Girls’ Financial Resilience", acara tersebutu diadakan di kantor perwakilan Taiwan di New York pada tanggal 13 Maret waktu Amerika Bagian Timur.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Perdana Menteri Kerajaan Eswatini Thulisile Dladla, Presiden Akademi Keuangan dan Perbankan Taiwan Hank C.C Huang, tokoh politik dari negara sahabat, serta perwakilan LSM internasional.
Mereka menyampaikan pidato utama dan berpartisipasi dalam dialog untuk berbicara dengan komunitas internasional.
Kepala Kantor perwakilan Taiwan di New York James K.J.Lee dalam pidatonya menyatakan bahwa Taiwan adalah pemimpin dalam mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
"Taiwan akan terus bekerja dengan mitra internasional untuk menghilangkan undang-undang, norma dan praktik sosial yang diskriminatif guna meningkatkan akses perempuan terhadap sumber daya keuangan," ujar Lee.
Wakil Perdana Menteri Kerajaan Eswatini Thulisile menyebut Taiwan sebagai sekutu setia dan mitra penting dalam kerja sama ekonomi dan pengembangan Eswatini.
Dia mengapresiasi langkah Taiwan dalam memberikan layanan yang cocok bagi perempuan Eswatini, juga sumber daya keuangan, bantuan teknis, dan program pelatihan yang dibutuhkan.
Mantan Duta Besar Departemen Luar Negeri AS untuk Masalah Perempuan Global, Kelley Currie, mengatakan bahwa Taiwan telah memberikan contoh di kawasan Indo-Pasifik untuk menggambarkan bagaimana pemberdayaan perempuan dapat meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan suatu negara.
Sementara itu, Utusan Tetap Kepulauan Marshall untuk PBB, Amatlain Elizabeth Kabua megapresiasi kerjasama pembentukan "Dana Bergulir Pinjaman Mikro Kewirausahaan Perempuan" dengan Taiwan.
"Taiwan memiliki banyak hal yang layak untuk dibagikan kepada dunia. Hanya ketika PBB menyetujui keanggotaan Taiwan barulah pengambilan keputusan terhadap negara-negara kecil menjadi lebih setara, inklusif, dan benar," kata Kabua.
Direktur Departemen Indo-Pasifik Kementerian Luar Negeri Lituania Julius Pranevi?ius, menyatakan Taiwan dan Lituania memiliki konsep yang sama dan berdiri di garis depan demokrasi dan kebebasan untuk membela supremasi hukum dan hak asasi manusia.
Pada sesi kedua acara, menampilkan dialog menarik antara Presiden Akademi Keuangan dan Perbankan, Hank C.C.Huang, tokoh politik dari negara sahabat dan perwakilan LSM internasional.
Huang yang berbicara tentang "Empowering Females Financial Well-Being from Girl to Women" mengenalkan kisah-kisah sukses Taiwan dalam memberdayakan perempuan secara ekonomi melalui konsep keuangan inklusif, sehingga menumbuhkan kemandirian dan kekuatan ekonomi perempuan yang langgeng.
Sementara Menteri Pembangunan Sosial dan Gender dari Saint Vincent dan Grenadines, Orando Brewster, menyebutkan dalam rekaman video bahwa "Proyek Pemberdayaan Perempuan" yang dipromosikan bersama Taiwan telah membantu kaum perempuan di negaranya mandiri secara ekonomi.
Utusan Tetap Belize untuk PBB Carlos Fuller berterima kasih kepada "Program Pinjaman untuk Membantu Sektor Produktif dan Usaha Perempuan" Taiwan yang telah mendukung pengusaha perempuan mikro, kecil dan menengah di Belize dan mendorong pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19.
Selain "Taiwan Main Stage dan Taiwan Cultural Night", rangkaian acara Pekan Kesetaraan Gender 2024 juga diisi dengan "Malam Inovasi Gender" juga diadakan pada tanggal 14 Maret.
Acara itu mengundang komunitas pemuda pemudi lokal di New York untuk terlibat dalam dialog guna menciptakan upaya yang lebih berkelanjutan dalam mewujudkan kesetaraan gender.
Selain itu, 31 LSM Taiwan dan 3 pemerintah daerah Taiwan mengadakan 33 pertemuan paralel LSM CSW selama konferensi CSW, termasuk 19 pertemuan fisik.
BERITA TERKAIT: