Hal tersebut dikatakan surat kabar ternama asal Argentina,
Infobae dengan menyebut bahwa Vietnam akan menjadi tujuan utama yang diminati investor, terutama bagi perusahaan multinasional yang bergerak di sektor teknologi dan manufaktur mobil.
Surat kabar itu mengutip laporan dari
New World Wealth, sebuah firma intelijen kekayaan yang berbasis di Afrika Selatan dan Henley&Partners dari London, yang mengatakan bahwa negara Asia Tenggara ini akan mengalami lonjakan pertumbuhan kekayaan yang paling tajam sebesar 125 persen selama satu dekade ke depan.
“Vietnam akan mengalami peningkatan kekayaan sebesar 125 persen, peningkatan kekayaan terbesar dibandingkan negara mana pun dalam hal PDB per kapita dan jumlah jutawan,” tulis surat kabar itu, dikutip
Vietnamplus, Sabtu (24/2).
Laporan tersebut juga menekankan bahwa Vietnam akan memperkuat statusnya sebagai pusat manufaktur global, karena lokasinya yang strategis, biaya tenaga kerja yang rendah, hingga infrastruktur yang mendukung ekspor.
Faktor-faktor tersebut diyakini akan mengubah Vietnam menjadi tujuan utama bagi perusahaan teknologi, otomotif, elektronik, pakaian, dan tekstil multinasional.
Investasi asing nantinya akan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi Vietnam, dengan aliran modal Foreign Direct Investment (FDI) sendiri tercatat telah meningkat sebesar 32 persen secara yoy menjadi 36,6 miliar dolar AS (Rp570 triliun) pada tahun 2023.
FDI dianggap sebagai pendorong utama bagi industrialisasi negara ini, dengan fokus pada sektor ekspor di Vietnam.
BERITA TERKAIT: