Berdasarkan laporan yang dikutip dari
Reuters, Minggu (14/1), PHK terhadap ratusan karyawan itu dilakukan karena beberapa produksi telah rampung, sehingga mereka saat ini kelebihan pekerja.
"Jumlah karyawan yang di-PHK belum diputuskan dan tidak akan terjadi dalam waktu dekat," kata sumber Reuters.
Menurut sumber yang berbicara secara anonim itu, Studio Pixar di Emeryville, California, sebelumnya telah merekrut karyawan untuk menggarap serial streaming. Namun, setelah produksi tersebut selesai, jumlah karyawan dianggap melebihi kebutuhan saat ini.
Meskipun demikian, sebelumnya TechCrunch melaporkan bahwa Pixar telah melakukan pemotongan sebanyak 20 persen dari total 1.300 karyawan pada tahun ini, dengan 300 di antaranya akan dirumahkan.
Namun hingga berita ini ditulis, Disney belum juga memberikan tanggapan resmi terkait kabar PHK di Pixar.
Pixar, yang terkenal dengan franchise sinematik seperti Toy Story, The Incredibles, dan Finding Nemo, diakuisisi oleh Disney pada tahun 2006 untuk merevitalisasi Animasi Disney yang saat itu sedang mengalami kesulitan.
Pada 2022, CEO Disney, Bob Iger sendiri telah mengisyaratkan kebijakan perusahaannya untuk mengurangi konten streaming produksi sendiri sebagai upaya untuk menekan biaya, dan lebih memilih untuk melisensikan acara dan film dari pihak ketiga.
BERITA TERKAIT: