Hal itu dipicu informasi bahwa penumpang yang ada di pesawat diduga korban perdagangan manusia.
"Dua penumpang telah ditahan, sebagai bagian dari penyelidikan khusus atas dugaan perdagangan manusia yang dilakukan kelompok kriminal terorganisir," kata Kantor Kejaksaan Paris.
Berdasar laporan dari Badan Perlindungan Sipil setempat, sebagian besar penumpang yang diasingkan, termasuk anak-anak dan keluarga, dengan penumpang termuda balita 21 bulan, serta anak-anak di bawah umur yang pergi tanpa pendamping.
Mengutip VOA News, Minggu (24/12), pesawat yang mengangkut ratusan penumpang India itu teridentifikasi sebagai pesawat A340 tanpa tanda, yang telah dilarang terbang sejak Kamis lalu.
Akibat kasus itu, penerbangan lain dibatalkan atau dialihkan, karena bandara diubah menjadi pusat penyelidikan perdagangan manusia secara besar-besaran.
Petugas darurat, dokter dan relawan setempat, dikerahkan ke lokasi untuk membantu dan memberikan makan serta perawatan medis kepada penumpang.
Perwakilan Konsulat India juga telah ditempatkan di bandara, untuk bekerja sama dengan Pemerintah Prancis.
"Demi kesejahteraan warga India dan untuk penyelesaian awal situasi ini,” tulis Kedutaan Besar India di Prancis, dalam unggahan di platform X.
Kejadian itu telah menyorot masalah migrasi dan perjalanan ilegal, terutama jalur Meksiko-AS yang melonjak secara signifikan, dan sekitar 11.000 migran India telah mencapai Amerika Tengah pada Januari hingga November 2023.
BERITA TERKAIT: