Dukungan tersebut disampaikan oleh Guatemala dan Nauru lewat pidato mereka selama COP28. Keduanya merupakan dua dari sedikit negara yang masih mengakui Taiwan.
“Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk memberikan referensi khusus kepada pemerintah Taiwan, negara sahabat yang telah berkontribusi melalui kerja sama internasional pada proyek-proyek pembangunan guna mendukung proyek adaptasi dan ketahanan terhadap perubahan iklim. Kami mengimbau mereka untuk dapat berpartisipasi dalam forum penting ini," kata wakil menteri Guatemala, Marco Vinicio Ochoa.
Sebagai tanggapan, seorang delegasi China menyampaikan keberatannya atas dorongan partisipasi Taiwan tersebut.
“Beberapa negara mengabaikan fakta bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China dan membuat keributan tentang partisipasi otoritas Taiwan dalam COP. Ini tidak dapat diterima,” kata delegasi China itu, seperti dikutip
Channel News Asia.
PBB mengusir Taiwan, yang secara resmi disebut Republik China, pada tahun 1971, dengan mengakui sistem "satu negara, dua sistem" dari Beijing.
Meskipun demikian, Taiwan telah menyerahkan rencana aksi untuk mengekang perubahan iklim kepada badan iklim PBB sesuai dengan perjanjian tahun 2015. Taiwan juga memasang iklan di tempat-tempat umum di Dubai untuk menyoroti kegiatan-kegiatannya.
BERITA TERKAIT: