Sekretaris dewan administratif di ibukota Naypyitaw, Tin Maung Swe mengatakan pihaknya telah memerintahkan semua PNS dan mantan personel militer untuk membentuk unit khusus.
“Jika perlu, unit semacam itu mungkin diperlukan untuk keluar dan bertugas dalam bencana alam, dan keamanan,” ujarnya, seperti dikutip
Reuters.
Meski situasi di ibukota dalam keadaan tenang, Tin Maung Swe mengatakan pengerahan tersebut dilakukan sebagai persiapan dalam keadaan darurat.
“Ini adalah rencana untuk membantu jika terjadi keadaan darurat,” imbuhnya.
Sementara itu, pada Rabu malam (15/11), jurubicara junta Zaw Min Tun mengatakan militer menghadapi serangan hebat dari sejumlah besar tentara pemberontak bersenjata di Negara Bagian Shan di timur laut, Negara Bagian Kayah di timur, dan Negara Bagian Rakhine di barat.
“Kami segera mengambil tindakan untuk melindungi diri dari serangan bom drone secara efektif,” ujarnya.
Pemberontakan kerap terjadi di Myanmar, namun meningkat setelah militer melakukan kudeta pada tahun 2021.
BERITA TERKAIT: