Taiwan yang diklaim oleh China sebagai bagian dari wilayahnya menghadapi ancaman militer dan politik dari Beijing.
Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan pihaknya tengah mempelajari konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel di Timur Tengah.
"(Pelajaran) awal, kerja intelijen itu sangat penting. Dengan intelijen, banyak tindakan penanggulangan yang bisa dilakukan. Bahkan perang bisa dihindari," kata Chiu di parlemen pada Kamis (12/10).
Meski begitu, terdapat perbedaan besar antara ancaman yang dihadapi Taiwan dari China dengan apa yang terjadi antara Israel dan Hamas. Salah satunya China, misalnya, harus menyeberangi Selat Taiwan untuk menyerang Taiwan.
Terlepas dari itu, Chiu mengatakan pertempuran antara Israel dan Hamas menunjukkan kengerian perang, dan meskipun militer berupaya meningkatkan kesiapan tempur, hal itu tidak akan menimbulkan konflik.
“Ini merupakan harapan bersama semua orang untuk menghindari perang,” katanya.
Sementara itu, Taiwan telah mengutuk Hamas yang meluncurkan Operasi Badai Al Aqsa pada Sabtu (7/10), dengan menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan udara dan mengepung wilayah Gaza.
BERITA TERKAIT: