Perempuan yang diidentifikasi sebagai Narges Mohammadi yang dikenal sebagai salah satu aktivis terkemuka Iran ini mendapatkan penghargaan tersebut dari Komite Nobel Norwegia.
“Komite Nobel Norwegia telah memutuskan untuk memberikan Hadiah Nobel Perdamaian 2023 kepada Narges Mohammadi atas perjuangannya melawan penindasan terhadap perempuan di Iran dan perjuangannya untuk mempromosikan hak asasi manusia dan kebebasan untuk semua,” kata komite tersebut dalam pernyataannya.
Seperti dikutip
The Age, saat ini, Mohammadi tengah menjalani hukuman penjara selama sekitar 12 tahun di Penjara Evin di Teheran. Menurut laporan Front Line Defenders, sebuah organisasi hak asasi manusia, dia dihadapkan pada berbagai tuduhan, termasuk penyebaran propaganda yang menentang pemerintah Iran.
Meski begitu, dalam situasi yang sulit ini, ia dikabarkan tetap gigih dalam memperjuangkan hak asasi manusia di Iran, dengan memimpin berbagai kampanye untuk mendukung hak-hak perempuan serta mengadvokasi penghapusan hukuman mati.
Penghargaan ini telah menjadikan Narges Mohammadi sebagai wanita ke-19 yang meraih Nobel Perdamaian yang telah berusia 122 tahun ini.
Hadiah Nobel Perdamaian senilai 11 juta krona Swedia, atau setara dengan Rp 15 miliar, nantinya akan diserahkan kepada Mohammadi dalam sebuah upacara di Oslo pada 10 Desember mendatang, yang bertepatan dengan hari peringatan kematian Alfred Nobel, seorang industrialis Swedia yang mendirikan penghargaan Nobel dalam wasiatnya pada tahun 1895.
BERITA TERKAIT: