Begitu yang disampaikan Presiden Rusia, Vladimir Putin saat berbicara di forum ekonomi di kota pelabuhan Vladivostok, seperti dimuat
The Star pada Selasa (12/9).
Putin mengungkap bahwa setiap harinya ada ribuan warga yang mendaftar sebagai tentara Rusia.
"Telah ada 1.000 hingga 1.500 warga Rusia menandatangani kontrak sukarela untuk bergabung dengan militer setiap hari," ujarnya.
Jika ditotal sejak awal tahun ini, kata Putin, telah ada 270.000 orang yang menjadi tentara kontrak Rusia.
"Selama enam atau tujuh bulan terakhir, 270.000 orang telah bergabung," ungkapnya.
Ketika ditanya tentang peluang negosiasi damai, Putin menyebut bahwa Ukraina mungkin akan melakukannya setelah kekuatan militer mereka melemah.
"Saya mendapat kesan bahwa mereka ingin menyerang sebanyak yang mereka bisa dan kemudian, ketika sumber daya mereka mendekati nol, menghentikan permusuhan," kata Putin.
Menurut Putin, negosiasi itu hanya sebuah kedok, agar Ukraina bisa diam-diam kembali mempersiapkan kekuatan militernya.
"Mereka akan memulai negosiasi untuk mengisi kembali sumber daya mereka dan memulihkan kemampuan tempur,” tambahnya.
Rusia menguasai sekitar 18 persen wilayah Ukraina, termasuk Krimea yang dianeksasi pada tahun 2014 dan sebagian besar wilayah Ukraina timur dan selatan yang dikuasainya pada tahun 2022.
Selama beberapa bulan, Ukraina telah berjuang untuk merebut kembali beberapa desa namun belum mendapat kemenangan yang signifikan.
Tetapi Ukraina berjanji akan terus melawan hingga tentara Rusia kabur dari wilayahnya. Mereka semakin percaya diri setelah Barat menjanjikan bantuan senjata canggih dari persekutuan mereka.
BERITA TERKAIT: