Menurut keterangan dari Persatuan Dokter Sudan, lebih dari 55 orang juga tercatat mengalami luka-luka dalam serangan yang terjadi di lingkungan May, di mana para korban telah dibawa ke Rumah Sakit Universitas Bashair.
Berdasarkan rekaman di media sosial yang diunggah aktivis Sudan, Komite Perlawanan, puluhan mayat-mayat terlihat telah dibungkus dengan kain putih di halaman terbuka di rumah sakit.
Seperti dimuat
The Star, Senin (11/9), wilayah May sendiri diketahui merupakan tempat yang sering dijadikan sasaran oleh pasukan paramiliter untuk memerangi militer negara secara besar-besaran.
Belum diketahui siapa yang bertanggungjawab atas serangan terbaru itu, namun Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menyalahkan angkatan udara militer atas serangan tersebut.
Sementara itu, militer mengatakan pada Minggu sore bahwa mereka tidak menargetkan warga sipil dan menggambarkan tuduhan RSF sebagai klaim yang salah dan menyesatkan.
Sejak April lalu, Sudan telah dilanda peperangan ketika militer negara tersebut, yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah Burhan, dan paramiliter RSF, yang dipimpin Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, mengalami ketegangan yang semakin meningkat dan memicu perang terbuka.
Menurut angka yang dirilis PBB pada Agustus, sejauh ini, perang tersebut telah menewaskan lebih dari 4.000 orang, dan jumlah pengungsi internal yang meningkat hingga 7,1 juta orang.
BERITA TERKAIT: