Menurut laporan Kementerian Kebudayaan Peru pada Senin (28/8), makam itu berisi mangkuk keramik berhias dan segel yang menunjukkan cat tubuh ritual kuno yang digunakan untuk orang-orang elit.
Dua segel juga ditemukan di sepanjang tepi atas makam, satu dengan wajah antropomorfik menghadap ke timur dan satu lagi dengan desain jaguar menghadap ke barat.
Pemimpin proyek arkeologi, Yuji Seki menilai makam yang baru mereka temukan cukup aneh. Pasalnya, ukuran makam cukup besar dengan diameter hampir dua meter dan kedalaman satu meter.
Selain itu, kata Seki, posisi jenazah yang ditemukan dalam kondisi telungkup dengan separuh tubuh diluruskan dan kaki disilangkan.
Mayatnya juga ditemukan dengan tulang yang dibentuk menjadi tupu, sebuah peniti besar yang digunakan penduduk Andean Amerindian untuk memegang jubah dan ponco.
"Meskipun mayat ini diperkirakan berjenis kelamin laki-laki, tetapi pemakamannya sangat aneh. Kemungkinan dia adalah pemimpin di masanya," ungkap Seki, seperti dimuat Metro.
Proyek arkeologi di situs Pacopampa telah beroperasi sejak tahun 2005, ketika makam pendeta Pacopampa ditemukan.
Pendeta tersebut dimakamkan di bawah enam lapisan abu bercampur tanah hitam dan diperkirakan telah wafat sekitar tahun 1.200 SM.
BERITA TERKAIT: