Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peringati Hari Kenegaraan, Dubes Ukraina Serukan Perdamaian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 10 Agustus 2023, 01:04 WIB
Peringati Hari Kenegaraan, Dubes Ukraina Serukan Perdamaian
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin saat menyampaikan pidaton dalam acara Day of Ukrainian Statehood di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat pada Rabu, 9 Agustuts 2023/RMOL
rmol news logo Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta memperingati Day of Ukrainian Statehood atau Hari Kenegaraan yang jatuh pada 28 Juli 2023 lalu.

Peringatan ini diselenggarakan di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat pada Rabu (9/8). Acara ini dihadiri sejumlah duta besar dan perwakilan negara asing, di antaranya Amerika Serikat, Jerman, dan Hungaria.

Dalam pidatonya, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, mengungkapkan bahwa negaranya sampai saat ini masih terus berjuang melawan serangan Rusia, meski Kyiv telah merdeka selama berabad-abad lalu.

"Setelah pendudukan Rusia pada tahun 2014 dan invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022, kami berjuang lagi untuk cita-cita kebebasan, kedaulatan, kebebasan, dan kemerdekaan yang dahulu telah diperjuangkan oleh nenek moyang kami selama berabad-abad," ujar Dubes Vasyl.

Menurut Dubes Vasyl, melalui Hari Kenegaraan, Kyiv ingin kembali menegaskan identitas negara Ukraina sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat, serta tidak akan menyerah atas upaya penjajahan bangsa Rusia.

"Hari ini, saya menekankan bahwa kenegaraan mencakup jauh lebih banyak daripada struktur formal negara, pemerintahan, dan hukum. Gagasan kenegaraan bergema di dalam diri kita masing-masing dan dibentuk oleh tindakan kolektif kita untuk membuat bangsa kita lebih kuat," tambahnya.

Ukraina, menurutnya, secara konsisten terus bertahan dalam menjaga budaya, tradisi, dan bahasa mereka, serta berjuang untuk otonomi dan kenegaraan, di tengah invasi yang masih terus berlangsung itu.

Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Dubes Vasyl menyerukan penghormatan penuh kepada pahlawan-pahlawan yang telah berdedikasi dengan darah, keringat dan air matanya dalam memperjuangkan sebuah negara yang merdeka dan makmur.

Sejauh ini, perang antara Moskow dan Kyiv tercatat telah menewaskan 500 anak-anak dan hampir 9000 warga sipil Kyiv, dengan seluruh ganti rugi akibat kehancuran di negaranya itu tengah diperjuangkan Ukraina di hadapan peradilan pidana internasional, untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas semua kejahatan perangnya.

"Kita harus ingat bahwa perdamaian sejati tidak hanya berarti tidak adanya perang tetapi juga adanya keadilan," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA