Seruan tersebut disampaikan Wang pada Minggu (6/8) dalam panggilan teleponnya dengan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell.
"China dan Uni Eropa harus melakukan lebih banyak dialog kelembagaan, untuk menebus pertukaran yang hilang antara China dan Uni Eropa dalam tiga tahun pandemi Covid-19, dan menyuntikkan dorongan baru dan kuat ke dalam kemitraan strategis komprehensif China-Uni Eropa," kata Wang.
Mengutip
ANI News pada Senin (7/8), China telah membatalkan kunjungan Borrell ke Beijing pada awal Juli lalu, di tengah ketegangan antara kedua pihak itu mengenai perbedaan pendapat atas isu perdagangan, hak asasi manusia, dan konflik Ukraina.
Belum diketahui alasan di balik pembatalan tersebut. Namun, Borrell juga telah menegaskan keinginannya untuk segera mengunjungi China dan memulai dialog strategis untuk mempersiapkan pertemuan para pemimpin UE-China tahun ini, untuk memperkuat hubungan bilateral.
Melansir laporan
Xinhua, China kini menyambut kunjungan Borrell kembali untuk memimpin delegasi UE yang akan mengunjungi China pada musim gugur ini.
Dalam dialog tersebut, kedua belah pihak berencana juga akan membahas berbagai isu termasuk Ukraina, Niger, dan masalah internasional dan regional lain yang menjadi perhatian bersama.
BERITA TERKAIT: