China dan Indonesia menikmati kedekatan budaya dan ikatan antar manusia yang erat, katanya saat duduk berdua dengan Iriana. Ia mengungkapkan harapan bahwa China dan Indonesia akan meningkatkan lagi hubungan persahabatan.
Iriana berada di China untuk menemani Presiden RI Joko Widodo yang akan menghadiri upacara pembukaan FISU World University Games edisi musim panas ke-31 di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, China barat daya.
Pada pertemuan Kamis (27/7) itu, Peng dan Iriana saling memuji kerajinan tangan lokal yang sangat indah dari warisan budaya takbenda di Sichuan, termasuk sulaman Shu.
Sulam shu secara resmi dimasukkan dalam gelombang pertama daftar warisan budaya takbenda nasional pada tahun 2006. Sebagai salah satu jenis sulaman paling terkenal di Tiongkok, sulaman ini masuk dalam daftar hadiah negara ketika Peng mengunjungi Tanzania pada tahun 2013.
Iriana pun memuji warisan budaya takbenda China, mengatakan bahwa kunjungan ke Chengdu semakin memperdalam pemahaman dan kecintaannya pada sejarah dan budaya China.
Xinhua melaporkan, saat ini China memiliki 43 item dalam daftar warisan budaya takbenda dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Mengingat pertemuan mereka sebelumnya, Peng dan Iriana terus mempromosikan pertukaran budaya antara China dan Indonesia.
November lalu, keduanya bertemu di Bali, Indonesia, selama KTT G20. Saat itu, Peng yang didampingi Iriana menyaksikan pertunjukan budaya dan seni tradisional Indonesia, serta pameran produk kerajinan. Peng memuji kain sutera buatan tangan dengan karakteristik Bali yang sangat indah.
Peng sangat memuji antusiasme Iriana untuk kesejahteraan masyarakat dan menjelaskan kepadanya tentang kebijakan dan pencapaian aktif China dalam pengobatan dan pencegahan tuberkulosis (TB) dan HIV/AIDS, mengatakan dia berharap kedua negara akan memperkuat pertukaran dalam kesejahteraan masyarakat dan bersama-sama mempromosikan kesejahteraan masyarakat. penghidupan dan kesejahteraan.
Peng telah menjabat sebagai duta muhibah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk TB dan HIV/AIDS sejak Juni 2011. Dia telah lama mengadvokasi upaya global dalam memerangi penyakit tersebut.
BERITA TERKAIT: