Sementara jumlah keseluruhan orang dalam kapal belum diketahui, dua orang dilaporkan berhasil diselamatkan hidup-hidup.
"Mayat-mayat itu ditemukan oleh angkatan laut pada pagi hari dan diyakini sebagai migran karena jenis kapal yang mereka tumpangi," jelas Walikota lingkungan Oukakam, Ndeye Top Gueye, seperti dikutip dari
Africa News, Selasa (25/7).
Meskipun ini adalah pertama kalinya mayat terdampar di lingkungan tersebut, kematian migran di laut menjadi lebih umum di Senegal.
Tidak jelas dari mana orang-orang itu berasal, apa kebangsaan mereka, atau bahkan ke mana mereka hendak pergi.
Rute migrasi Atlantik adalah salah satu yang paling mematikan di dunia, dengan hampir 800 orang meninggal atau hilang pada paruh pertama tahun 2023 menurut kelompok bantuan Spanyol, Walking Borders.
Operasi pencarian juga dilakukan baru-baru ini di Spanyol, untuk menemukan kapal migran dari Senegal yang hilang, membawa lebih dari 300 orang, menurut LSM Caminando Fronteras.
BERITA TERKAIT: