Seruan itu akan disampaikan Beijing selama Pertemuan Menteri Luar Negeri ke-56 ASEAN yang dimulai di Jakarta pada hari ini, Selasa (11/7).
Hal tersebut diungkap oleh sumber diplomatik yang dikutip
Kyodo News.
Pada konsultasi tingkat kerja, Beijing juga telah meminta Indonesia sebagai Ketua ASEAN untuk menghindar istilah “air yang diolah” dalam pernyataan bersama yang akan dikeluarkan pada Jumat (14/7) setelah pertemuan keamanan tahunan.
Terlepas dari penolakan China, Jepang akan melanjutkan rencana pembuangan air limbah nuklir ke laut setelah mendapat lampu hijau dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Dalam laporannya, IAEA menyebut rencana Tokyo selaras dengan standar keamanan global. Hasil tinjauan IAEA ini juga dihormati oleh Korea Selatan.
Namun China masih mengkritik keputusan tersebut. Bahkan China mengatakan akan memperketat kontrol impor pada makanan Jepang demi menghindari risiko air terkontaminasi nuklir.
Pemerintah Jepang dan Tokyo Electric Power Company Holdings Inc., operator PLTN Fukushima, bertujuan untuk mulai melepaskan air ke laut sekitar musim panas setelah mengalami pemrosesan untuk menghilangkan sebagian besar radionuklida kecuali tritium.
BERITA TERKAIT: