Menurut sebuah badan amal kemanusiaan,
Doctors Without Borders (MSF), sejauh ini ada 2.786 pengungsi yang telah terkena dampak kolera di kamp itu, dan ada risiko wabah penyakit gastro-intestinal lainnya yang akan mereka hadapi dalam waktu dekat.
Untuk itu, MSF dalam pernyataannya mendesak kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat internasional untuk segera menanggapi krisis yang terjadi di kamp Dadaab sebelum penyakit lainnya menjangkit para pengungsi.
Kelompok tersebut menuturkan bahwa kamp lain perlu dibangun untuk mengurangi kepadatan yang ada serta membangun sanitasi yang baik di kamp itu untuk mencegah penyebaran wabah kolera dan wabah lain lebih lanjut.
“Semua upaya untuk mengurangi kepadatan harus mencakup investasi yang signifikan di sektor air, sanitasi, dan kebersihan untuk memastikan standar hidup minimum bagi para pengungsi di semua kamp,” kata Direktur MSF di Kenya, Hassan Maiyaki.
Seperti dimuat
Alarabiya, kamp-kamp di Dadaab dikabarkan telah melebihi kapasitasnya, dengan lebih dari 300 ribu orang tercatat berada di kamp tersebut dengan kondisi kamp, dan sanitasi yang memprihatinkan di wilayah itu.
Akibatnya, layanan air dan sanitasi yang baik menjadi sulit didapatkan di kamp tersebut karena membludaknya para pengungsi di Kenya.
BERITA TERKAIT: