Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Alami Kekerasan, Ratusan Narapidana Tewas di Penjara El Salvador

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Selasa, 30 Mei 2023, 14:54 WIB
Alami Kekerasan, Ratusan Narapidana Tewas di Penjara El Salvador
Ilustrasi/Net
rmol news logo Ratusan orang meninggal dunia di dalam tahanan agen keamanan negara El Salvador, karena banyaknya penyiksaan yang dilakukan kepada mantan anggota geng.

Hal tersebut diungkap oleh organisasi kemanusiaan Cristosal, yang merilis catatan 160 kematian tahanan pada Senin (29/5).

"Ini adalah pertama kalinya, melalui penyelidikan, bahwa kematian yang terjadi di dalam pusat pemasyarakatan, yaitu di tahanan negara, telah diverifikasi dan didokumentasikan," ujar kepala operasi hukum untuk supremasi hukum dan keamanan Cristosal, Zaira Navas.

Menurut penjelasannya, mereka mencatat kasus tersebut dalam periode 27 Maret 2022 hingga April 2023, dengan melakukan penyelidikan lapangan, termasuk mengunjungi kuburan umum, mengumpulkan dokumentasi foto jenazah, melihat sertifikat kematian dari Legal Medicine Institute (IML), mewawancarai kerabat, kenalan korban, dan tahanan yang pernah ditahan di sana.

Berdasarkan laporan yang dimuat La Prensa Latina, Selasa (30/5), para peneliti di organisasi kemanusiaan itu melihat pola kematian yang sama melalui penyiksaan, dan bentuk lain dari perlakuan kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat.

"Mayat yang telah diperiksa banyak menunjukkan luka robek, memar akibat pemukulan, luka akibat benda tajam atau berat, pencekikan, gantung dan tanda-tanda penyiksaan lainnya," tutur Navas.

Beberapa catatan dari IML juga menunjukkan bahwa beberapa tahanan juga mengalami sesak napas, akibat tenggelam.

Di bawah pemerintahan Presiden Nayib Bukele, ribuan mantan anggota geng telah dijebloskan ke dalam penjara raksasa Pusat Pengurungan Terorisme (CECOT), dengan kapasitas untuk menampung puluhan ribu narapidana di tengah ketidakamanan yang sempat meningkat di negara itu.

Namun, dalam tahanan itu, organisasi kemanusiaan banyak melaporkan bahwa setidaknya ada 5.082 korban pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh otoritas negara itu, terutama karena penahanan secara sewenang-wenang dan kekerasan yang dilakukan di dalam sel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA