"Perilakunya di ruang publik tidak pantas sebagai seseorang yang menduduki posisi resmi sebagai pembantu politik. Saya telah memutuskan untuk menggantinya untuk pertanggungjawaban," ujar Kishida, seperti dimuat
Reuters, Selasa (30/5).
Kishida mengatakan, Shotaro akan mengundurkan diri sebagai ajudannya pada Kamis (1/6).
Pencopotan jabatan Shotari terjadi setelah foto-fotonya bersama beberapa orang terbit. Foto-foto itu menggambarkan mereka tampak sedang berpura-pura menggelar konferensi pers di kediaman resmi, termasuk di podium tempat perdana menteri biasanya berdiri.
Sebuah majalah mingguan di Jepang menerbitkan foto-foto itu pada pekan lalu.
Menurut seorang anggota parlemen senior dari oposisi, Partai Demokratik Konstitusional Jepang, Seiji Osaka, pencopotan Shotari harusnya dilakukan lebih awal.
"Ini sudah terlambat. Saya menduga (Kishida) menunjuk seseorang yang tidak mampu (menjadi) ajudan perdana menteri," ucap Osaka.
Tingkah laku Shotari dinilai telah menodai citra Kishida, lantaran popularitasnya terus menanjak dengan KTT G7 di Hiroshima.
BERITA TERKAIT: