Dalam keterangannya, kementerian juga mengatakan hanya ada tujuh mayat yang ditemukan hingga Selasa, tanpa menyebutkan asal negaranya
Sebuah operasi pencarian besar-besaran diluncurkan untuk mencari korban yang hanyut. Pencarian dikerahkan sesuai dengan perintah Presiden China Xi Jinping yang meminta aparat mengerahkan seluruh kemampuannya.
Lupeng Yuan Yu 028 memiliki 39 awak kapal. Pada saat terbalik pada Selasa pagi 16 Mei 2023, kapal itu mengangkut 17 pelaut China, 17 orang Indonesia, dan lima orang dari Filipina.
Beberapa negara turut serta berpartisipasi dalam upaya pencarian, seperti Australia, India, Maladewa dan Indonesia. Pada Selasa dini hari, satu minggu setelah kecelakaan, operasi pencarian skala besar mulai dirampingkan menjadi operasi skala kecil selama 48 jam.
"Pada Selasa siang, tujuh kapal beroperasi di lokasi tersebut, dan kapal yang terbalik itu terus hanyut ke arah timur laut," kata kementerian itu, seperti dimuat
CGTN.Pada Minggu (23/5), tiga mayat ditemukan oleh kapal penangkap ikan Tiongkok, dan satu mayat lainnya ditemukan dari kabin oleh penyelam dari kapal perang Sri Lanka. Tiga orang lainnya dipastikan tewas sebelumnya.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa tim penyelamat dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah berkoordinasi dengan pihak Australian Maritime Safety Authority (Amsa), karena wilayah kecelakaan berada dalam koordinasi otoritas sah Australia.
Sebanyak 13 kapal penyelamat masih berada di sekitar lokasi kecelakaan.
BERITA TERKAIT: