Shorey, 24 tahun, mengalami keracunan setelah meminum minuman yang diberikan wanita itu.
Dikutip dari
Taiwan News, Selasa (9/5), pelaku yang berusia 45 tahun dan tidak disebutkan namanya, berkilah dengan mengatakan kepada jaksa penuntut bahwa dia sebenarnya menyiapkan racun tersebut untuk bunuh diri, tetapi Shorey tidak sengaja meminumnya.
Ketidakkonsistenan dalam laporan dan berbelit-belit membuat jaksa penuntut mencurigai bahwa wanita itu memang sengaja meracuni Shorey untuk mencegahnya meninggalkan Taiwan.
Kantor Kejaksaan Distrik Taipei memerintahkan Divisi Investigasi Kriminal Departemen Kepolisian Kota Taipei dan Kantor Polisi Xinyi untuk melakukan penyelidikan, mendapatkan catatan medis dari rumah sakit, dan mewawancarai orang tua Shorey sebagai saksi.
Jaksa juga menggeledah rumah wanita itu, di mana mereka menemukan sebotol racun tikus kosong berukuran 30 ml, setelah itu dia dipanggil oleh polisi pada 4 Mei.
Wanita itu memberi tahu polisi bahwa dia bertemu Shorey melalui seorang teman pada Desember 2022. Tersangka mengatakan bahwa Shorey, seorang guru bahasa Inggris, kerap mendatangi rumahnya untuk menyiapkan pelajaran hingga hubungan keduanya semakin dekat.
Tersangka mengatakan karena suaminya meninggal baru-baru ini, dia berniat bunuh diri dengan meminum jus buah yang dibubuhi racun tikus. Dia menyiapkan dua cangkir minuman dan setelah meminum satu, tidak merasakan efek buruk, jadi ketika Shorey mencoba meminum yang lain, dia tidak berusaha menghentikannya.
Wanita itu mengklaim bahwa begitu Shorey bereaksi keras terhadap minuman tersebut, dia segera memanggil ambulans. Dia juga sering mengunjungi Shorey dan merawatnya di rumah sakit.
Namun, penyelidik mengatakan bahwa Shorey telah beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah sakit untuk gejala yang sama, menunjukkan bahwa telah terjadi beberapa kali keracunan.
Shorey pertama kali mencari perawatan rumah sakit darurat pada 15 Maret kemudian pada 16 Maret, dan ketiga kalinya pada 11 April, sebelum dipindahkan ke perawatan intensif pada 18 April.
Selain itu, penyelidik tidak menemukan catatan pernikahan wanita tersebut di Taiwan. Wanita itu mengaku tidak ada catatan karena pasangannya adalah warga negara asing, dan mereka telah menikah di luar negeri.
Selama interogasi, tersangka bersikeras bahwa dia dan Shorey hanya berteman, tetapi hubungannya sangat dekat. Dia mengakui, mereka memiliki beberapa "pertemuan intim".
Namun begitu, dia juga menyangkal perasaannya pada Shorey dan mengatakan bahwa dia "bukan tipenya". Pemeriksaan memakan waktu 10 jam, dan pada satu titik dia menangis selama interogasi.
Jaksa menetapkan bahwa dia secara emosional tidak stabil dan untuk sementara melarang wanita tersebut meninggalkan negara itu.
Atas peristiwa itu tersangka diselidiki atas percobaan pembunuhan dan kelalaian yang menyebabkan cedera serius.
BERITA TERKAIT: