Lebih dari 5.100 warga meramaikan KBRI Washington DC, yang membuka pintu untuk memberikan wawasan kepada publik AS tentang budaya negara lain dalam rangka perayaan
International Culture Awareness Month.
Ribuan warga AS secara bergantian mengunjungi gedung KBRI yang tercatat sebagai salah satu gedung bersejarah di AS
Historical Heritage.
Rangkaian acara bagi pengunjung, mulai tur gedung KBRI, pengenalan budaya Indonesia melalui tarian, musik, dan kuliner, serta promosi pariwisata unggulan Indonesia. Tidak hanya itu, pengunjung juga berkesempatan mengikuti kegiatan membatik dan workshop Pencak Silat.
Duta Besar RI untuk AS Rosan Perkasa Roeslani turut hadir secara langsung menyapa para pengunjung. Dia bersyukur, dengan tingginya antusiasme publik.
"Ini menunjukkan ketertarikan warga AS kepada Indonesia yang tinggi. Acara ini bertujuan untuk semakin mempererat hubungan Indonesia dan AS di tingkat masyarakat dan meningkatkan minat wisatawan AS untuk datang ke Indonesia," ujar Rosan dalam keterangan tertulis, Senin (8/5).
Salah satu daya tarik utama adalah gedung KBRI yang dulu dikenal dengan nama Walsh Mansion. Gedung yang telah memasuki usia 120 tahun ini dibangun oleh Thomas F. Walsh pada tahun 1903.
Walsh dikenal sebagai pemilik tambang emas di Colorado dan salah satu orang terkaya di AS pada zamannya.
Pengunjung juga dapat melihat replika Hope Diamond, berlian biru 45 karat yang dulu dimiliki oleh Evalyn Walsh-McLean, anak dari Thomas Walsh.
Pentas budaya Indonesia seperti tarian Maumere, Betawi, dan Jaipongan menarik perhatian pengunjung yang antusias mengikuti gerakan penari.
Selain itu, pengunjung juga rela mengantre untuk mencoba beberapa produk-produk Indonesia seperti mie instant (Indomie), snack (Mayora), kopi (Enzi Limited), Swallow Globe (agar-agar), dan Aji Tea.
BERITA TERKAIT: