CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengatakan super holding ini memiliki mandat menyuntikkan modal untuk berinvestasi. Ia memastikan modal Danantara akan berasal dari dividen BUMN, bukan dari penyertaan modal negara (PMN).
"Orang nanya, duitnya dari mana sih investasinya? Dana yang kita dapat adalah dari dividen, jadi bukan dari PNM lagi atau dari penyertaan pemerintah," katanya dikutip dari YouTube Universitas Paramadina, Sabtu 14 Juni 2025.
Pria yang juga menjabat sebagai kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menuturkan, investasi yang disuntikkan oleh Danantara nantinya diwajibkan menghasilkan return di atas cost of capital dari Danantara itu sendiri.
"Returnnya berapa? Ya, returnnya di atas cost of our capital lah, kalau Indonesia ini kurang lebih we would like to have a return at like 10 persen," ungkapnya.
Sementara itu ia mengatakan Danantara akan mengantongi dividen dari BUMN sebesar 7 miliar Dolar AS lebih atau Rp120 triliun sampai dengan Rp150 triliun.
Lebih jauh, ia menyebut Danantara akan memprioritaskan investasi kepada sektor maupun industri yang dapat menyerap tenaga kerja.
Menurutnya, penciptaan lapangan kerja merupakan satu dari sekian kriteria yang Danantara harus penuhi ketika akan melakukan investasi selain return yang baik.
"Danantara adalah salah satu instrumen bukan hanya meningkatkan peran dalam ekonomi growth, tetapi juga penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas," tuturnya.
BERITA TERKAIT: