Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Enam Truk Bantuan dari WFP Dijarah, PBB Desak Sudan Hentikan Pertempuran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 04 Mei 2023, 14:50 WIB
Enam Truk Bantuan dari WFP Dijarah, PBB Desak Sudan Hentikan Pertempuran
Asap hitam mengepul saat peperangan terjadi di Khartoum, Sudan/Net
rmol news logo Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendesak pihak-pihak yang bertikai di Sudan untuk segera menghentikan pertempuran. Alih-alih menjamin keamanan distribusi bantuan kemanusiaan, setelah enam truk bantuan yang hendak masuk, dijarah di Khartoum.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths, dengan mengatakan enam truk dari Program Pangan Dunia (WFP) mereka telah dijarah di Darfur.

Griffiths menuturkan bahwa ia berharap dapat segera mengadakan pertemuan tatap muka dengan dua kubu yang bertikai itu, untuk mendapatkan jaminan keamanan truk-truk konvoi yang membawa pasokan bantuan ke negaranya.

"Penting bagi saya bahwa kita bertemu secara fisik, tatap muka untuk membahas ini, karena kita membutuhkannya sebagai jaminan publik yang dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya, seperti dimuat Al Arabiya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang berbicara di Nairobi menyerukan kepada seluruh masyarakat Internasional agar terus menekan kedua pihak tersebut untuk mengatasi situasi yang mulai tidak dapat terkendali ini.

"Kedua jenderal itu harus menghadapi tekanan dari global untuk menghentikan pertempuran, memulai dialog dan mengizinkan transisi ke pemerintahan sipil," katanya.

Saat ini, sebagian besar rumah sakit tidak dapat berfungsi dan banyak daerah yang tidak memiliki listrik dan air, hingga persediaan makanan dan bahan bakar yang cukup, karena eskalasi konflik yang masih berlangsung, yang membuat PBB menyerukan tekanannya.

Pertempuran yang telah memasuki minggu ketiga itu masih terus membara meski para pihak militer dengan paramiliter Rapid Support Force (RSF) telah melakukan gencatan senjatanya.

Namun menurut catatan terakhir, korban jiwa dari konflik itu masih terus bertambah, dengan 528 orang tewas dan lebih dari 4.500 lainnya terluka.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA