Pejabat polisi setempat, Mughees Hashmi, mengatakan insiden dimulai ketika ratusan perempuan dan anak-anak yang mengantri makanan di luar pabrik, mulai saling. Beberapa dari mereka jatuh ke selokan dan saling tumpang tindih.
Tembok di sekitar antrian juga ikut roboh, melukai dan membunuh orang-orang di dekatnya.
"Delapan wanita dan tiga anak meninggal," kata Hasmi, seperti dikutip dari
AP. Ia menambahkan bahwa Puluhan orang terluka.
Ini adalah kericuhan paling mematikan di titik distribusi makanan sejak dimulainya bulan suci puasa Ramadhan.
Dengan insiden terbaru, jumlah korban tewas akibat terinjak-injak di pusat makanan gratis di seluruh Pakistan telah meningkat menjadi setidaknya 21 orang sejak pekan lalu.
Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto Zardari, yang berasal dari provinsi Sindh selatan dengan ibu kota Karachi, memerintahkan pihak berwenang untuk menyelidiki apa yang menyebabkan insiden mematikan itu.
Hashmi mengatakan pemilik pabrik yang mengatur pusat distribusi makanan belum berkoordinasi dengan polisi tentang rencana tersebut dan tidak ada pengaturan yang tepat untuk menghadapi situasi darurat.
"Polisi setempat tidak mengetahui distribusi tersebut. Padahal, mereka dapat mengerahkan pasukan," kata Hashmi.
Penduduk lokal bernama Mohammad Arsalan mengatakan dia tinggal di dekat pabrik tempat orang berkumpul sejak pagi untuk mengambil makanan gratis.
"Saya tidak tahu persis apa yang menyebabkan insiden itu, tetapi kami mendengar tangisan dan kemudian mengetahui tentang kejadian ini," katanya.
Insiden Jumat terjadi sehari setelah pihak berwenang memerintahkan pengerahan polisi tambahan di pusat distribusi makanan Ramadhan untuk menghindari kepadatan yang berbahaya.
Pakistan yang kekurangan uang meluncurkan inisiatif untuk mendistribusikan tepung gratis di antara keluarga berpenghasilan rendah untuk mengurangi dampak inflasi yang memecahkan rekor dan melonjaknya kemiskinan selama bulan suci.
Tetapi kerumunan telah membengkak di pusat distribusi dalam beberapa hari terakhir.
Inisiatif distribusi tepung gratis diluncurkan oleh Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif minggu lalu, di tengah kepungan krisis ekonomi terburuk di negara itu.
Pada Jumat, Sharif mengunjungi pusat distribusi tepung terigu di Islamabad dan bertemu dengan para wanita yang datang untuk mengambil tepung. Ia meminta pihak berwenang untuk memastikan bahwa orang diperlakukan dengan baik dan tidak ada insiden lebih lanjut.
BERITA TERKAIT: