Keputusan membuang dolar AS sebagai perantara disampaikan Pemerintah Brasil pada Rabu (29/3), dengan harapan meminimalkan biaya.
Kesepakatan itu akan memungkinkan China dan Brasil untuk melakukan perdagangan besar-besaran dan transaksi keuangan secara langsung, menukar yuan dengan reais dan sebaliknya, alih-alih melalui dolar.
“Harapannya adalah ini akan mengurangi biaya mempromosikan perdagangan bilateral yang lebih besar dan memfasilitasi investasi,†kata Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Brasil, atau Apex-Brasil, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (30/3).
Industrial and Commercial Bank of China dan Bank of Communications BBM akan melaksanakan transaksi tersebut, kata para pejabat.
China, saingan utama hegemoni ekonomi AS, memiliki kesepakatan mata uang serupa dengan Rusia, Pakistan, dan beberapa negara lain.
China juga merupakan mitra dagang terbesar Brasil, ekonomi terbesar di Amerika Latin, dengan rekor perdagangan bilateral 150,5 miliar dolar AS tahun lalu.
Kesepakatan terbaru, yang mengikuti kesepakatan awal pada Januari, diumumkan setelah forum bisnis tingkat tinggi China-Brasil di Beijing.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva yang awalnya dijadwalkan untuk menghadiri forum tersebut sebagai bagian dari kunjungan pejabat tinggi ke China, terpaksa menunda perjalanannya setelah dia terserang pneumonia.
BERITA TERKAIT: