Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (Ofac) Departemen Keuangan AS mengatakan mereka juga telah menargetkan dua pria Lebanon dan menyoroti bagaimana penyelundup narkoba - yang beberapa di antaranya mempertahankan hubungan dengan Hizbullah- dapat melakukan ekspor Captagon.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan alasan mereka dijatuhi sanksi karena telah memungkinkan rezim Suriah untuk terus melakukan pelanggaran terhadap rakyat.
"Amerika Serikat akan terus berkoordinasi dengan sekutu dan mitra kami untuk menargetkan penyelundup obat-obatan terlarang dan mereka yang mendukung perang kejam rezim Suriah," kata Blinken dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
The National, Rabu (29/3).
Inggris sementara itu mengatakan 11 orang yang menjadi sasarannya adalah pengusaha, pemimpin milisi, dan kerabat presiden.
Di antara mereka adalah Samer Kamal Al Assad, sepupu Assad, yang menurut Ofac mengawasi produksi utama Captagon di Latakia, Suriah.
Wassim Badi Al Assad, sepupu lainnya, dituduh mendukung militer Suriah dan jaringan perdagangan narkoba regional.
Yang juga menjadi sasaran adalah Khalid Qaddour, seorang pengusaha Suriah yang memiliki hubungan dekat dengan komandan rezim Maher Al Assad, saudara laki-laki Presiden.
Departemen Keuangan Inggris mengatakan Qaddour bertanggung jawab untuk mengelola pendapatan yang dihasilkan dari skema penghasil pendapatan ilegal Maher Al Assad dan Divisi Keempat, termasuk produksi dan perdagangan Captagon.
"Keluarga Assad mendominasi perdagangan ilegal Captagon, pendanaannya ditujukan untuk rezim Suriah yang menindas," kata Ofac.
Captagon adalah nama dagang obat yang awalnya dipatenkan di Jerman pada awal 1960-an. Itu berisi stimulan jenis amfetamin yang disebut fenethylline, digunakan untuk mengobati defisit perhatian dan narkolepsi, di antara kondisi lainnya.
Di Suriah, pil ini terkenal di kalangan kelompok militan teroris.
BERITA TERKAIT: