Hal tersebut disampaikan oleh pejabat Myanmar yang tidak ingin disebutkan identitasnya dalam sebuah wawancara dengan
AFP. Menurut sumber tersebut, petugas keamanan Myanmar berhasil menangkap sekitar 150 orang Rohingya di kotapraja Thanbyuzayat di Myanmar selatan.
"Mereka bersembunyi di dekat hutan perbukitan di antara dua desa. Kami mulai menangkap mereka sejak larut malam setelah kami mendapat informasi," ungkap pejabat tersebut.
Usai penyelidikan, diketahui bahwa ratusan warga Rohingya itu berusaha melarikan diri dengan perahu dari negara bagian Rakhine barat dan berencana melakukan perjalanan ke Thailand dan kemudian Malaysia melalui jalur darat.
Sejumlah orang non-Rohingya yang diduga memperdagangkan kelompok itu juga ditangkap, dan polisi Myanmar sedang mencari sekitar 30 orang lainnya yang berhasil melarikan diri.
Penangkapan itu terjadi beberapa hari setelah junta mengatakan akan mulai menyambut kembali pengungsi Rohingya yang tinggal di Bangladesh dalam program repatriasi percontohan yang akan segera diluncurkan bulan depan.
Program itu rencananya akan memulangkan sekitar 1.500 orang pengungsi Rohingya yang akan ditempatkan di kamp transit untuk waktu yang singkat sebelum akhirnya dipindahkan ke 15 desa di Myanmar.
Ribuan orang Rohingya mempertaruhkan nyawa mereka setiap tahun, melakukan perjalanan berbahaya dari kamp-kamp di Bangladesh dan Myanmar untuk mencapai Malaysia dan Indonesia yang mayoritas Muslim.
Tindakan keras militer Myanmar sejak 2017, telah membuat ratusan ribu orang Rohingya melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh dengan cerita mengerikan tentang pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran.
BERITA TERKAIT: