Dalam konferensi persnya, Dubes Vasyl membagikan tautan video yang berisi klarifikasi atas tuduhan pelecehan Al Quran terhadap tentara Ukraina.
Dijelaskan Dubes Vasyl, video penistaan yang tersebar dan banyak menuai kecaman dari kelompok muslim itu merupakan bagian dari propaganda Rusia.
Video itu menujukkan tentara Ukraina memotong daging babi di atas Al Quran dan membakar lembar Al Quran sebagai pemantik kayu bakar, diklaim palsu oleh pria dalam video klarifikasi tersebut.
Menurutnya, Al Quran yang dibakar itu menggunakan bahasa Rusia, di mana Al Quran berbahasa Rusia sudah tidak ada di Ukraina karena seluruhnya sudah diganti dengan cetakan baru yang berbahasa Ukraina.
"Di Ukraina, tidak ada orang yang membaca Al-Quran dalam bahasa Rusia lagi, terutama pada edisi terbarunya. Ini blunder," ungkap pria dalam video.
Sehingga disimpulkan bahwa video viral yang dituduhkan pada tentara Ukraina sebenarnya sengaja dilakukan oleh Rusia untuk menebar kebencian di antara umat Muslim dunia menjelang bulan Ramadhan.
Setelah mengirimkan tautan klarifikasi, Dubes Vasyl kembali menegaskan bahwa video viral tersebut merupakan instrumen propaganda Rusia yang kerap dilakukan untuk membuat Ukraina terlihat buruk.
"Ini adalah instrumen propaganda Rusia yang sangat tradisional dan dipraktikkan dengan sangat baik untuk membuat orang marah terhadap seseorang atau tentang sesuatu," ujarnya.
Terakhir, ia berharap, bahwa provokasi yang terus dilancarkan Rusia tidak akan mempengaruhi persahabatan umat muslim Indonesia dengan Ukraina.
"Saya benar-benar berharap bahwa provokasi Rusia sama sekali tidak akan mempengaruhi hubungan persahabatan kita," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: