Menurut laporan
India Today pada Selasa (7/3), INS Vikrant telah resmi berlayar dengan kapasitas penuh sejak September lalu dan mengangkut 1.600 personel di dalamnya.
Beberapa jet tempur seperti MiG 29K dan jet tempur ringan buatan sendiri telah ditempatkan di kapal induk yang mampu menampung hingga 30 pesawat, 18 pesawat tempur, dan helikopter.
Vikrant, kapal perang terbesar India dengan berat mencapai 43.000 ton, memiliki kecepatan maksimum yang dirancang 28 Knot dengan daya tahan 7500 NM.
Dengan keberhasilan pembuatan INS Vikrant, Angkatan Laut India bersikeras membangun kapal induk kedua di dalam negeri, sebagai bagian dari upayanya mengantisipasi ancaman militer China di Wilayah Samudra Hindia.
Mereka berencana membuat kapal induk baru kedua dengan nama INS Vishal, yang berarti 'besar'.
Itu diharapkan menjadi kapal perang seberat 65.000 ton yang mampu menyimpan lebih banyak pesawat, tetapi masih ditunda karena keterbatasan anggaran.
Angkatan Laut memperkirakan pembuatan kapal baru akan memakan biaya lebih besar dari pembuatan INS Vikrant.
Pembuatan Vikrant menghabiskan dana hingga 20.000 kror rupee atau Rp 37,6 trillion, sementara yang baru mungkin mencapai 35.000-50.000 kror rupee atau Rp 65,9-94,2 triliun.
India juga berupaya untuk menghadirkan lebih banyak jet tempur.
Kepala Angkatan Laut Laksamana R Hari Kumar menyebut pesawat tempur berbasis dek mesin ganda akan siap 2026 mendatang.
Angkatan Laut India membutuhkan 57 pesawat untuk beroperasi di kedua kapal induk, tetapi persyaratan itu dipersingkat lebih dari setengahnya untuk mendukung pesawat dalam negeri.
BERITA TERKAIT: