Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh, Teuku Faisal saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan Kelas III Calang, Aceh Jaya, beberapa waktu lalu.
"Kunjungan kali ini kita ingin melihat kesiapan fasilitas Pelabuhan Calang untuk mendukung kegiatan ekspor komoditas asli Aceh khususnya di wilayah barat selatan Aceh seperti CPO (
crude palm oil), batubara, bijih besi, serta hasil alam lainnya," kata Teuku Faisal dikutip
Kantor Berita RMOLAceh, Senin, 3 Maret 2025.
Menurut dia, penguatan infrastruktur transportasi dan peningkatan konektivitas antar wilayah menjadi salah satu misi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh saat ini. Hal itu untuk meningkatkan perekonomian Aceh melalui ekspor komoditas ke pasar internasional.
Faisal menjelaskan, aktivitas ekspor melalui Pelabuhan Calang sudah berjalan sejak tahun 2020 yang lalu khususnya ekspor CPO ke India. Pada tahun 2020, ekspor CPO dari pelabuhan ini mencapai 14.596 ton, lalu pada tahun 2022 sebesar 32.000 ton, dan tahun selanjutnya menyentuh angka 43.420 ton.
Ia berharap UPP Kelas III Calang dapat mengembangkan fasilitas dermaga dari kapasitas saat ini 5.000 ton menjadi 15.000 ton sehingga bisa menampung kapal yang lebih besar.
“Dengan kapasitas dermaga sebesar itu tentu pihak swasta akan tertarik untuk melakukan ekspor melalui pelabuhan ini," ujarnya.
Selain itu, lanjut Faisal, jika peran yang dimainkan oleh Pelabuhan Calang bisa optimal, maka komoditas wilayah Barsela tidak perlu lagi dibawa ke wilayah lainnya.
Bahkan ke pelabuhan di luar Aceh dengan jarak tempuh yang tentunya cukup jauh dan berbiaya tinggi.
Di samping pengembangan dermaga, Faisal mendorong agar dilakukan kajian pembangunan breakwater supaya aktivitas ekspor impor bisa dilakukan sepanjang tahun.
"Selama ini praktis hanya bisa berjalan enam bulan saja karena terkendala cuaca, kalau ada
breakwater tentu produktivitas bongkar muat menjadi semakin tinggi," bebernya.
Dalam kunjungan tersebut Faisal juga meninjau kesiapan pelabuhan untuk melayani mudik lebaran idul fitri 1446 H.
Ia mengusulkan agar terminal penumpang diperluas sehingga pengguna jasa bisa terlayani dengan baik, termasuk melakukan pemisahan area (sterilisasi) untuk aktivitas bongkar muat barang dengan penumpang yang akan memasuki kapal
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Pertanahan Aceh Jaya, Masri mengungkapkan pada tahun 2025 akan dimulai pengiriman (ekspor) batu bara ke India melalui Pelabuhan Calang.
“Setelah kontrak kerja selesai, fasilitas pendukung seperti
stockpile akan dibangun pada tahun ini juga di sekitar pelabuhan," ungkap Masri.
BERITA TERKAIT: