Upaya peluncuran dilakukan di pusat ruang angkasa Tanegashima di barat daya Jepang oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) pada Jumat pagi (17/2) waktu setempat.
H3 sendiri dikembangkan oleh JAXA sebagai penerus dari model H-IIA.
"Tampaknya kami gagal menyalakan dua mesin pendorong roket, setelah (sempat) berhasil menyalakan mesin cair utamanya," kata jurubicara JAXA, Nobuyoshi Fujimoto, yang dimuat
Al Arabiya.
Tayangan video memperlihatkan roket berhasil dinyalakan dan keluar asap putih dari mesin. Namun roket tidak bergerak dari landasan ketika aba-aba hitungan mundur berhenti.
Saat ini, menurut Fujimoto, penyebab kegagalan dalam peluncuran akan segera diselidiki oleh pihak agensi, mengingat insiden tersebut bukan yang pertama kalinya dialami oleh JAXA.
Pada Oktober lalu, roket bernama Epsilon juga gagal meluncur ke ruang angkasa, yang membuat badan tersebut terpaksa memerintahkan penghancuran roket di udara, setelah terdeteksi adanya masalah.
Sejauh ini, Jepang gencar berupaya membangun roket H3, yang dapat meningkatkan akses independennya ke luar angkasa.
Pembangunan roket ini juga dikembangkan oleh Jepang untuk meningkatkan peluangnya dalam merebut pangsa pasar pesawat ruang angkasa dari para pesaingnya, termasuk SpaceX milik Elon Musk.
BERITA TERKAIT: