Menurut laporan
ANI News, India diakui Turki menjadi salah satu negara pertama yang menanggapi bantuan bencana hanya beberapa jam setelah kabar gempa tersiar.
"India adalah salah satu negara pertama yang menanggapi ketika kami meminta bantuan medis," ungkap laporan tersebut, pada Jumat (10/2).
Di waktu yang sama, banyak negara dan lembaga internasional belum menanggapi bencana tersebut. Termasuk NATO, di mana Turki ada di dalamnya.
Meski bendera markas besar NATO berkibar setengah tiang sebagai solidaritas pada Selasa (7/2), tetapi bantuan belum kunjung sampai di Turki. Apalagi di Suriah.
Di sisi lain, India telah meluncurkan apa yang disebut sebagai Operasi Dost, pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Turki. Bahkan bantuan tahap keenam yang membawa perbekalan darurat, personel penyelamat, regu anjing pelacak, obat-obatan dan peralatan medis, serta bahan bantuan lainnya sudah mendarat di Turki.
Melalui Wakil Menteri Administrasi Lokal dan Lingkungan, India juga mengirimkan bantuan darurat berupa obat-obatan dan peralatan darurat termasuk mesin EKG portabel, monitor pasien, dan barang medis penting lainnya ke Suriah.
Bantuan India untuk Turki dan Suriah merupakan bagian dari tradisi New Delhi dalam memberikan bantuan kemanusiaan tanpa mengharapkan imbalan atau menunggu kesepakatan dari pihak lain.
Gempa dahsyat berkekuatan 7,8 magnitudo yang menimpa Turki dan Suriah pada Senin (6/2) telah memakan puluhan ribu korban jiwa dan kerugian harta benda.
Bencana itu datang saat Turki dilanda guncangan ekonomi dan menuju pemilihan presiden serta parlemen yang dijadwalkan berlangsung pada Juni tahun ini.
BERITA TERKAIT: