Dipimpin oleh para imam di setiap masjid di negara itu, shalat gaib diikuti oleh ribuan jemaah.
Salah satu dalam kerumunan besar jamaah, bernama Asim, yang juga berasal dari Suriah, mengaku sedih ketika melaksanakan salat tersebut karena mengingat beberapa kerabatnya yang belum ditemukan hingga kini yang diyakini terjebak di reruntuhan bangunan.
"Beberapa orang yang kami kenal belum dapat ditemukan. Ada juga beberapa yang dipastikan tewas. Saya memanjatkan doa hari ini untuk mereka," kata Asim DARI Masjid Yakub di Deira.
Sementara itu, salah satu jemaah lainnya bernama Firas Abu Hamdan mengatakan bahwa ia menangis ketika mengetahui akan diadakannya shalat gaib, sebab, ia menunggu kesempatan tersebut untuk dapat mendoakan para kerabatnya dan puluhan ribu korban gempa yang meninggal dunia.
“Saat seseorang memberi tahu saya tentang shalat gaib saya mulai menangis dan saya (senang) mendapatkan kesempatan untuk ikut mendoakan mereka bersama banyak jemaah lainnya,†kata warga Suriah itu.
Khaleej Times dalam laporannya memperlihatkan momen-momen emosional saat para jemaah berkumpul untuk melaksanakan salat dan memanjatkan doa untuk para korban.
Shalat gaib serentak diselenggarakan di UEA, setelah instruksi khusus yang dikeluarkan oleh Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed pada Kamis (9/2) sebagai bentuk kepedulian untuk memberikan doa bagi seluruh korban tewas di Suriah dan Turki.
BERITA TERKAIT: